MAYORITAS.COM – Banyak cara yang bisa dilakukan orang tua untuk menyisihkan uang untuk pendidikan anaknya. Salah satu caranya adalah melalui investasi.
Ada banyak pilihan untuk melakukan investasi . Salah satunya adalah investasi emas.
Emas adalah pilihan yang tepat karena menawarkan keuntungan jangka pendek dan jangka panjang. Hal ini karena sangat likuid, mudah dikonversi menjadi uang tunai, dan harga cenderung naik.
Hal ini konsisten dengan pemberian dana jangka panjang untuk pendidikan anak. Namun jika Anda membutuhkannya segera, sudah siap digunakan.
Lalu bagaimana cara berinvestasi emas yang benar
1. Analisa Emas Sebagai Alat Investasi
Budi Rahardjo, Financial Planner One Shield Consulting, mengatakan karena biaya pendidikan anak sangat mahal, maka orang tua perlu mempersiapkannya melalui tabungan dan investasi sejak dini .
Emas adalah investasi yang bagus. Namun, sebelum berinvestasi emas, sebaiknya Anda menganalisis produk ini lebih detail. Sebab, selain kelebihannya, ada juga kekurangannya.
“Bukan berarti emas tidak ada kekurangannya. Salah satu kelemahan investasi emas adalah penyimpanannya dan emas tidak bisa memberikan return kepada investornya,” kata Budi
Berbeda dengan sarana investasi lain yang menghasilkan bunga dan dapat digunakan setiap bulan.
“Berbeda dengan deposito dan obligasi, Anda bisa memperoleh pendapatan bunga atau kupon obligasi. Oleh karena itu, jika seorang investor emas membutuhkan dana, suka atau tidak, dia bisa menjual emasnya sendiri. Perlu,” jelasnya.
2. Menentukan Jenis Emas
Menurutnya, emas tidak dikenakan bunga karena dapat dengan mudah dicairkan jika diperlukan, baik dijual maupun dijadikan jaminan di pegadaian sekalipun itu produk yang tepat.
“Hal ini penting karena rencana sekolah anak Anda bersifat tetap. Jika produk yang Anda pilih tidak likuid, Anda berisiko kehabisan dana saat Anda membutuhkannya. Dan bahkan jika harganya pun terus berfluktuasi, emas memiliki apresiasi nilai jangka panjang yang menarik,” katanya.
Investasi emas yang baik adalah emas batangan, bukan perhiasan.
“Emas perhiasan lebih berharga dibandingkan emas batangan yang terbuat dari logam mulia.” Sebab perhiasan emas memiliki desain dan unsur branding yang estetis. “Saat ini emas batangan yang terbuat dari logam mulia dinilai berdasarkan kandungan emasnya,” jelasnya.
Demikian pula, perencana keuangan Andy Nugroho berpendapat bahwa emas batangan adalah investasi yang paling cocok, berbeda dengan perhiasan, karena memiliki standar harga yang sama pada saat dijual. Ini mencair.
“Emas batangan lebih menguntungkan dibandingkan perhiasan, karena semua standar batangan harganya sama,” ujarnya.
3. Beli Emas yang tepat
Andy mengatakan tidak ada aturan tegas tentang bagaimana dan berapa banyak emas yang harus dibeli. Itu semua tergantung pada situasi keuangan masing-masing individu. Ada kelebihan dan kekurangan membeli langsung dalam jumlah besar atau dalam jumlah kecil.
“Misalnya kalau punya dana untuk membeli semuanya sekaligus, lebih mudah menghitung berapa sebenarnya keuntungan yang akan didapat dan berapa harga naik, jadi tentu lebih baik, tapi kalau benar-benar membeli Banyak sekali, misalnya harga akan turun kemudian harga turun. “Yang kita alami akan semakin besar karena kita membeli semuanya sekaligus, bukan membeli sedikit demi sedikit,” jelasnya.
Ada kelebihan dan kekurangan membeli sedikit demi sedikit.
“Membeli sedikit demi sedikit berarti mencicil harga pasar kalau beli 1 gram misalnya, jadi kelebihannya bisa investasi logam mulia dengan uang sedikit. Kerugiannya harus bayar berapa harga belinya, kapan dan berapa harganya. “Harus hati-hati menjualnya,” pungkas Andy.