MAYORITAS.COM – Gaya hidup Sedentari biasa dipanggil MAGER dapat menyebabkan beberapa penyakit kronis seiring berjalannya waktu.
Dikutip dari Mitra Kesehatan: Gaya hidup sedentary adalah kebiasaan kurang Bergerak.
Gaya hidup ini adalah gaya hidup di mana seseorang biasanya menghabiskan enam jam atau lebih per hari untuk duduk atau berbaring, namun tidak termasuk waktu tidur.
Gaya hidup sedentary semakin umum saat ini, dimana orang-orang menghabiskan lebih banyak waktu bekerja atau bermain di depan komputer, laptop, atau perangkat mereka sambil duduk, berbaring, dan makan junk food. Selain itu, masyarakat modern cenderung mengandalkan teknologi transportasi, yang menghilangkan kebutuhan untuk mengeluarkan energi dengan berjalan kaki atau bersepeda.
Meski terkesan menenangkan, gaya hidup yang kurang gerak memiliki dampak kesehatan jangka panjang yang serius, termasuk obesitas, kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi. Lanjutkan membaca artikel ini untuk mengetahui berbagai penyakit yang bisa diakibatkan oleh gaya hidup tidak sehat ini.
Kutipan dari Health Partners, Draxe dan Mens Health: Jenis penyakit berikut ini dapat terjadi karena gaya hidup yang tidak banyak bergerak:
Sakit Punggung
Akibat dari membungkuk di depan komputer adalah: Dapat berlanjut setelah jam kerja. Menurut penelitian dari Penn State University, duduk selama empat jam dapat meningkatkan tekanan pada cakram di punggung bawah Anda. Kompresi ini dapat menyebabkan penyakit cakram degeneratif, penyebab umum nyeri punggung bawah.
Penyakit Jantung
Jika Anda duduk terlalu lama, otot Anda tidak dapat membakar lemak sebanyak yang seharusnya, dan darah mengalir ke seluruh tubuh Anda lebih lambat. Hal ini meningkatkan kemungkinan asam lemak menyumbat jantung dan menyebabkan penyakit jantung. Penyakit ini termasuk kardiomiopati, yang memengaruhi cara jantung memompa darah, dan penyakit arteri koroner, yang mengurangi aliran darah kaya oksigen ke jantung. Penyebab penyakit ini ada beberapa, namun yang paling besar adalah kebiasaan kurang berolahraga.
Kolesterol Tinggi
Kalau kurang aktif bisa kolesterol tinggi. Ini berarti Anda memiliki terlalu banyak LDL (kolesterol jahat) dan tidak cukup HDL (kolesterol baik).
Kadar kolesterol yang tinggi ini dapat menimbulkan masalah seperti arteriosklerosis dan masalah pembuluh darah.
Hipertensi
Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) terjadi ketika terlalu banyak darah yang mengalir ke seluruh tubuh sehingga menyebabkan jantung bekerja terlalu keras. Ketika jantung Anda bekerja terlalu keras, pembuluh darah Anda bisa menjadi lemah.
Diabetes
Saat Anda tidak berolahraga, tubuh Anda menggunakan lebih sedikit gula darah, yang dapat menyebabkan hiperglikemia. Hiperglikemia adalah suatu kondisi dimana kadar gula darah meningkat secara berlebihan. Sebuah penelitian terhadap lebih dari 80.000 orang menemukan bahwa setiap jam yang dihabiskan untuk menonton televisi meningkatkan risiko terkena diabetes sebesar 3,4 persen. Meskipun berat badan Anda sehat, duduk di kursi dalam jangka waktu lama dapat meningkatkan kadar gula darah Anda, menurut sebuah penelitian tahun 2020.
Obesitas
Gaya Hidup Sedentary Membuat Jarang Bergerak, Sehingga Kalori Yang Terbakar Hanya Sedikit. Orang dewasa dan remaja dianjurkan melakukan aktivitas fisik minimal 2,5 jam per minggu untuk mengurangi risiko penyakit jantung.
Sirkulasi Darah Melambat
Duduk diam dalam waktu lama dapat memperlambat sirkulasi darah di kaki, yang dapat menyebabkan pembengkakan, pembekuan darah, bengkak, dan nyeri pada pergelangan kaki. Dampak terburuk dari hal ini adalah berkembangnya trombosis vena dalam (DVT), yaitu terbentuknya gumpalan darah di vena dalam. DVT biasanya terjadi di kaki, namun bisa juga menyerang paru-paru.
Kanker
Dampak dari gaya hidup yang tidak banyak bergerak antara lain peningkatan risiko jenis kanker tertentu, seperti kanker endometrium, kanker ovarium, dan kanker lainnya. Sebuah ulasan yang diterbitkan dalam Journal of National Cancer Institute menganalisis 43 penelitian yang menunjukkan hubungan antara perilaku sedentary di masyarakat dan kejadian kanker.
Pikiran Kabur
Duduk terlalu lama saat bekerja atau belajar dapat membuat Anda sulit berkonsentrasi. Ketika Anda tidak bergerak, lebih sedikit darah yang dipompa ke seluruh tubuh, termasuk otak. Hal ini mengurangi fungsi kognitif dan menyebabkan kabut otak.
Depresi
Saat Anda aktif secara fisik, otak Anda melepaskan serotonin, zat kimia yang meningkatkan suasana hati Anda. Oleh karena itu, berkurangnya aktivitas menyebabkan berkurangnya produksi serotonin. Hal ini dapat menimbulkan emosi positif dan menurunkan motivasi dalam hidup. Seiring waktu, Anda bisa menderita depresi jika kesehatan mental Anda melemah.
Disfungsi Ereksi
Ketidakaktifan dapat menyebabkan penambahan berat badan. Hal ini dapat menyebabkan sirkulasi darah ke penis menjadi buruk. Menurut penelitian Universitas Harvard, pria dengan perut besar (ukuran pinggang 42 inci atau lebih) dua kali lebih mungkin mengalami disfungsi ereksi dibandingkan pria dengan ukuran pinggang kurang dari 32 inci.
Inilah sederet gangguan kesehatan dan berbagai penyakit akibat gaya hidup sedentary. Namun, segala dampak negatif dari gaya hidup sedentary dapat dicegah dan dikurangi. Tidak ada kata terlambat untuk melakukan perubahan kecil dalam kehidupan sehari-hari. Anda bisa memulainya dengan berjalan kaki atau mengendarai sepeda.