MAYORITAS.COM – Pebasket asal Tiongkok Zhang Ziyu menarik perhatian netizen dengan debutnya di usia 17 tahun, membantu tim putri U-18 Indonesia mengalahkan laga pembuka FIBA ​​​​U-18 Wanita Piala Asia Divisi A 2024 di Shenzhen, Senin (24 Juni).
Chan yang memulai debutnya di laga ini dengan postur tubuhnya yang tinggi terlihat sangat penting keberadaannya di antara para pemain lain di lapangan, khususnya di tim putri U-18 Indonesia. Tinggi Zhang Ziyu adalah 220 sentimeter atau 2,2 meter.
Wanita muda ini hampir setinggi legenda bola basket NBA Tiongkok Yao Ming (229 cm). Zhang Ziyu juga lebih pendek 4 sentimeter dari pemain tertinggi NBA Draft 2023, Victor Wenbanyama (224 sentimeter), yang saat ini bermain untuk San Antonio Spurs.
Laga melawan Indonesia merupakan debut internasional Zhang Ziyu berseragam Tiongkok.
Kutipan dari CNN: Dengan sikapnya tersebut, bukan tidak mungkin Zhang Ziyu menarik perhatian klub-klub WNBA Negeri Paman Sam.
Zhang Ziyu lahir pada tanggal 2 Mei 2007, putra seorang pemain bola basket Tiongkok. Dia dilaporkan terus bermain basket selama lima tahun di bawah asuhan orang tuanya. Ayah ZhangZiyu tingginya 2,13 meter dan ibunya 1,98 meter.
Setelah tampil impresif melawan Indonesia, Zhang Ziyu memulai pertandingan hari berikutnya melawan Selandia Baru. Dia mencetak 36 poin, 13 rebound, dan 4 blok dengan 80 persen tembakan dari keranjang. Tiongkok mengalahkan Selandia Baru 90-68.
Dominasi Melawan Indonesia
Indonesia kalah 50-109 pada laga pembuka Piala Asia Wanita FIBA ​​​​U-18 2024 yang digelar di Ronghua Culture and Sports Center di Shenzhen, China.
Apalagi di babak kedua saat Zhang Ziyu bermain, perbedaan tinggi badan membuat para pemain muda Indonesia kewalahan.
Pernyataan resmi Pelatih Pervasi menyebutkan, timnas Indonesia terus memberikan perlawanan kuat di babak pertama sehingga membatasi skor China menjadi 28:42. Namun di babak kedua, tekanan China semakin meningkat memanfaatkan postur prima Zhang Ziyu yang memiliki tinggi badan 220 sentimeter.
Meski hanya bermain 13 menit dari bangku cadangan, Zhang dengan mudah mencetak 19 poin karena tinggi badannya yang tidak bisa dijangkau pemain Indonesia. Dalam cuplikan pertandingan yang dilihat di kanal YouTube resmi FIBA, rata-rata tinggi badan pemain Indonesia tampak lebih pendek dari tinggi bahu Zhang Ziyu.
Pelatih Timnas Basket Putri U-18 Indonesia Bambang Asdiant Pribadi mengatakan, timnya bermain bagus di paruh pertama pertandingan. Namun sikap baik para pemain Tiongkok, khususnya Zhang Ziyu, menjadi tantangan terbesar bagi Natania Nicole Sasonko dan kawan-kawan.
Wingernya juga punya postur yang tinggi, rata-rata tinggi badannya 195cm, sedangkan pemain kita 174cm, tambah Bambang kepada wartawan.
Sempat kalah di game pertama, Tim Basket Nasional U-18 Putri Indonesia kembali kalah di game kedua melawan Jepang pada Selasa malam 25 Juni waktu setempat.
Pemain basket remaja Indonesia kalah 29-80 dari tim putri U-18 Jepang di stadion yang sama.
Bambam pun mengakui bahwa Jepang merupakan tim terbaik dengan persiapan yang sangat matang. Timnas Indonesia hanya mampu mengimbangi tempo pertandingan, namun setelah beberapa kali pergantian pemain, para pemain muda Indonesia kehilangan ritme.
“Hanya beberapa kali kami mempertahankan kecepatan dan setelah beberapa pergantian pemain kami kehilangan kecepatan,” kata Bambang mengutip Antara.
Lebih lanjut Pelatih Bambang menegaskan, kurangnya kemampuan fisik pemain menjadi penyebab utama sulitnya memainkan pertandingan. Selain itu, ia mengakui pemain Indonesia masih jauh dari lawannya dalam hal kemampuan individu.
“Fisika khususnya merupakan pembeda yang sangat nyata dalam pertandingan (melawan Jepang),” jelasnya.
Setelah dua pertandingan berat di awal turnamen, Pelatih Bambang berharap para pemainnya dapat mengambil pelajaran dan menggunakannya sebagai modal utama menjelang pertandingan terakhir Grup B melawan Selandia Baru pada Rabu sore (26 Juni).
Samsung Demo Phone
The Samsung Demo Phone currently tops our rank of the greatest Samsung phones available, beating even the pricier iPhone Ultra Max Mega.
So unsurprisingly this is an absolutely fantastic phone. The design isn't massively changed from the previous generation, but most other elements have been upgraded. This is what we call a big boost.
-
Display
-
Performance
-
Features
-
Usability
-
Battery Life