MAYORITAS.COM – Skotlandia memutuskan untuk menunda pertemuan dengan Israel sampai gencatan senjata di Jalur Gaza Palestina.
Menteri Luar Negeri Skotlandia Angus Robertson menguraikan posisi pemerintahnya dalam pertemuannya dengan wakil duta besar Israel.
“Setelah bertemu langsung dengan pemerintah Israel dan diberitahu tentang posisi kami mengenai gencatan senjata segera, tidak pantas untuk menerima undangan apa pun untuk pertemuan lebih lanjut,” kata Robertson seperti dikutip The National, Senin (19 Agustus).
Sikap tersebut, lanjutnya, akan terus berlanjut hingga gencatan senjata tercapai, akses terhadap bantuan kemanusiaan difasilitasi, dan Israel bersedia bekerja sama dalam penyelidikan genosida dan kejahatan perang.
“Pemerintah Skotlandia tidak mendukung normalisasi hubungan dengan pemerintah Israel selama periode ini,” tambah Robertson. Pernyataan Robertson muncul setelah pertemuannya dengan diplomat senior menuai kritik dan memicu kemarahan publik.
Dalam pernyataan resminya, dia mengatakan pertemuan itu merupakan kesempatan untuk mengungkapkan posisi pemerintah Skotlandia yang mendukung gencatan senjata segera di Gaza.
Robertson juga menegaskan pertemuan tersebut tidak dimaksudkan untuk melegitimasi agresi Israel di Gaza.
Namun banyak pihak yang menilai pertemuan tersebut merupakan bentuk normalisasi hubungan antara pemerintah Israel dan Skotlandia.
“Oleh karena itu jelas bahwa akan lebih baik untuk memastikan bahwa pertemuan tersebut dibatasi hanya pada perlunya gencatan senjata segera di Gaza,” katanya. Israel menghadapi serangkaian tekanan dari komunitas internasional setelah melancarkan agresi terhadap Jalur Gaza, Palestina, pada Oktober 2023.
Beberapa negara telah meminta gencatan senjata permanen, namun permintaan tersebut belum dilaksanakan.
Agresi Israel di Gaza menyebabkan kematian lebih dari 40.000 orang di Palestina, ratusan ribu rumah hancur dan banyak bangunan sipil rusak parah.