MAYORITAS.COM – Rusia menyatakan telah mengirimkan peralatan pertahanan udara dan radar canggih ke Iran di tengah kemungkinan meningkatnya konflik antara Teheran dan Israel. Para pejabat Iran mengatakan pengiriman tersebut dimulai setelah Teheran memintanya dari Moskow.
Kabar tersebut diberitakan New York Times ketika media pemerintah Iran secara bersamaan memberitakan pertemuan antara Presiden baru Iran Masoud Pezeshkian dan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Sergei Shoigu di Teheran pada Senin (5 Agustus).
Dalam pertemuan tersebut, Pezeshkian mengatakan kepada sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa Teheran bertekad untuk memperluas hubungan dengan “mitra strategisnya, Rusia.”
“Rusia adalah salah satu negara yang mendukung bangsa Iran di masa-masa sulit,” kata Pezeshkian tentang Shoigu, seperti dikutip The Times of Israel.
Pezeshkian juga mengatakan kepada Shoigu bahwa agresi Israel di Gaza dan pembunuhan kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pekan lalu “adalah contoh nyata pelanggaran seluruh hukum dan peraturan internasional.”
Ia menegaskan, meski tidak menginginkan eskalasi konflik, negaranya tidak akan diam terhadap pembunuhan Haniyeh. “Iran sama sekali tidak berniat memperluas krisis di kawasan, namun rezim ini pasti akan membalas kejahatan dan kesombongannya,” kata Pezeshkian seperti dikutip Iran International.
Pertemuan kedua tokoh ini terjadi di saat Iran dan Israel sedang dalam situasi tegang.
Setelah pembunuhan Haniyeh di Teheran, pihak berwenang Iran berjanji akan menerapkan sanksi “berat” terhadap Israel, yang dituduh berada di balik insiden tersebut.
Sejumlah pihak pun memperingatkan akan terjadi perang antara Iran dan Israel. Sejauh ini, para pengamat menduga konflik tersebut merupakan perang terbatas dengan proksi Iran di Timur Tengah.
Menyadari ketegangan ini, Amerika Serikat meyakinkan Iran dan negara-negara lain untuk membatalkan rencana pembalasan terhadap Israel. Amerika Serikat menyerukan pelonggaran konflik di Timur Tengah.
Sementara itu, sejak Israel memulai agresinya terhadap Gaza pada Oktober lalu, Rusia telah menyatakan dukungannya terhadap milisi Hamas. Kremlin juga mengutuk serangan 31 Juli yang menewaskan Haniyeh di kediamannya di Teheran.