MAYORITAS.COM – Pintu Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Ketua Umum Partai Golkar melalui musyawarah nasional (munas) tertutup.
Berdasarkan berkas umum pendaftaran calon presiden yang diperoleh panitia munas, hanya Bahlil Lahadalia yang berhak mencalonkan diri. Bahlil juga menjadi satu-satunya calon pada Munas Golkar yang digelar pada 20-21 Agustus 2024 di JCC Senayan.
Kalau Ketua Umum, dipastikan tidak ada nama lain selain beliau, karena hanya Bahlil Lahadalia, kata Ketua Dewan Pengarah (SC) Munas Adies Kadir di KPK.
Namun, kata Adies, Jokowi berpeluang menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Golkar. Menurut dia, dewan pembina akan diusulkan ke Munas Golkar melalui forum rapat nasional dan ketua umum terpilih.
Dijelaskannya, ketua dewan pembina, baik ketua dewan ahli, dewan pembina, dewan etik, dan dewan kehormatan, tidak serta merta berasal dari kalangan kader, meski saat ini yang menduduki jabatan tersebut. adalah senior. para manajer.
“Dewan pengawas biasanya terdiri dari petinggi Partai Golkar, biasanya begini, di AD/ART tidak ada yang jelas orang asing boleh atau tidak, tidak ada apa-apa,” kata Wakil Ketua Umum Golkar itu.
Meski demikian, Adies mengatakan hingga saat ini belum ada usulan nama Jokowi untuk menduduki jabatan Ketua Dewan Pembina. Ia menegaskan, hal ini akan dibahas pada Munas.
“Kalau tidak di AD/RTSH ya, tapi selama ini di kancah Rapimnas nasional dan di pintu masuk Munas, nama-nama itu belum beredar, selama ini kita belum mendengarnya.
Golkar menggelar rapat nasional untuk menentukan presiden jenderal terakhir setelah Airlangga Hartarto mengumumkan pengunduran dirinya. Bahlil Lahadalia yang juga Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjadi satu-satunya calon Munas Golkar.