MAYORITAS.COM – FiberStar, salah satu penyedia infrastruktur telekomunikasi di Indonesia, mengumumkan kemitraannya dengan Starlink. Perjanjian kerja sama ini ditandatangani oleh FiberStar dan Starlink Service Indonesia Enterprise Team.
Customer Service Assurance Division Head FiberStar mengatakan pihaknya berkomitmen menyediakan teknologi internet satelit untuk masyarakat Indonesia.
“Kemitraan ini mencerminkan komitmen FiberStar untuk semakin memperluas jangkauannya dengan akses internet berkualitas tinggi dan menyediakan konektivitas digital tanpa batas bagi seluruh masyarakat Indonesia,” Ujarnya Saat Siaran Pers, Jakarta, Kamis (4 Juli 2024).
Wisnu Wardhana menambahkan bahwa FiberStar tidak hanya menyediakan produk Starlink yang disetujui secara resmi, tetapi juga layanan solusi lainnya dengan berbagai opsi tambahan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Produk Starlink yang disiapkan oleh FiberStar mencakup tipe standar, pengoperasian standar, dan datar berkinerja tinggi dengan kecepatan internet mencapai hingga 200 Mbps per terminal.
Layanan terkelola yang disediakan oleh FiberStar meliputi garansi kerusakan peralatan, dukungan pelanggan 24/7, dan layanan yang tersedia di seluruh Indonesia. FiberStar mengatakan jaringan serat optiknya memerlukan konektivitas satelit melalui Starlink.
Satelit saat ini membutuhkan fiber optic sebagai penghubung konektivitas dengan bandwidth tidak terbatas dan latensi rendah. Ketersediaan keduanya diharapkan dapat saling mendukung konektivitas Indonesia.
Sebelumnya, Elon Musk resmi meluncurkan layanan internet satelit Starlink di Denpasar, Bali pada Minggu (19 Mei 2024).
Hal ini menunjukkan Starlink milik Elon Musk resmi beroperasi di Indonesia dan menawarkan berbagai paket kepada pelanggannya.
Harga termurah perangkat Starlink ini Rp 7.800.000 dan termahal Rp 43.721.590. Sedangkan biaya bulanan paket internet berkisar antara Rp 750.000 hingga Rp 86.130.000
Layanan internet Starlink ini juga telah terpasang di 10 titik utama ibu kota nusantara (IKN) pada awal Mei 2024. Starlink dipastikan memiliki akses ke 3.400 puskesmas di daerah terpencil Indonesia.