MAYORITAS.COM – China mendukung Iran untuk mempertahankan kedaulatannya ketika Teheran mempertimbangkan untuk menyerang Israel sebagai tanggapan atas serangan yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh pada akhir Juli.
Dukungan tersebut ditunjukkan saat Menteri Luar Negeri China Wang Yi berbicara melalui telepon dengan Menteri Luar Negeri sementara Iran Ali Bagheri Kani pada Minggu (11 Agustus 2024).
Selama panggilan telepon, Wang mengatakan pembunuhan Haniyeh secara langsung merusak proses negosiasi gencatan senjata di Gaza dan merusak perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah.
“China mendukung Iran dalam menjaga kedaulatan, keamanan, dan martabat nasionalnya sesuai dengan hukum, serta upayanya menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan,” kata Wang dalam keterangan resmi yang dikutip NBC News.
Wang juga mengatakan bahwa Tiongkok bersedia menjaga komunikasi yang erat dengan Iran. Percakapan antara Wang dan Kani terjadi ketika Timur Tengah berada di ambang perang setelah kematian Haniyeh pada 31 Juli.
Haniyeh melakukan perjalanan ke Iran untuk menghadiri pelantikan Presiden Masoud Pezeshkian sehari sebelum pembunuhan.
Iran menuduh Israel mendalangi pembunuhan pemimpin Hamas dan berjanji akan menghukumnya dengan berat.
Pembunuhan Haniyeh terjadi saat Israel melancarkan operasinya di Jalur Gaza, Palestina, sejak Oktober 2023. Akibat operasi ini, lebih dari 39.500 orang tewas.
Banyak pengamat menduga situasi di Gaza akan memburuk dan perundingan gencatan senjata akan menjadi lebih sulit setelah kematian Haniyeh.
Haniyeh adalah salah satu delegasi Hamas yang terlibat dalam perundingan gencatan senjata.