MAYORITAS.COM – Menyontek menurut KBBI adalah mencontoh, meniru atau mengutip tulisan (Hartanto, 2012). Hornby (dalam Haryono, 2001) mengatakan bahwa menyontek adalah tindakan tidak jujur atau tidak adil untuk memperoleh keuntungan, khususnya dalam suatu permainan atau ujian.
Menyontek sudah merambah dalam sistem pendidikan dan merupakan hal yang lumrah dalam ujian. Meskipun siswa sangat menyadari dampak negatifnya, pandangan mereka tetap sama. Keuntungan menyontek adalah tidak memberi Anda rasa pencapaian, tidak seperti hasil yang dicapai dengan kejujuran. Dampak dan manfaat kemajuan teknologi di bidang pendidikan, khususnya kecerdasan buatan, saat ini sedang banyak dibicarakan di berbagai sektor masyarakat.
Potensi kerugian dari kemajuan teknologi dapat merugikan jika pengguna memanfaatkan manfaatnya tanpa menyadarinya. Di tingkat pendidikan, siswa pasti sudah tidak asing lagi dengan perkembangan terkini, termasuk pemanfaatan kecerdasan buatan sebagai alat pembelajaran yang berguna. Sayangnya, penyalahgunaan ujian sekolah sering terjadi karena siswa menggunakannya sebagai penopang untuk menyelesaikan jawaban ujian.
Meskipun budaya menyontek sudah ada sejak dahulu kala dan mempunyai dampak negatif, namun siswa masih saja melakukan berbagai jenis kecurangan dalam ujian. “Kinerja itu penting, integritas itu penting” telah dilupakan dan diabaikan, dan sekarang integritas integritas menjadi kabur dan bahkan kecurangan bisa saja terjadi. Semua orang menginginkan hasil ujian yang terbaik, namun menyontek adalah sebuah kegagalan dan hanya kemenangan sementara.
Seiring kemajuan teknologi, pengelolaan ujian di bidang pendidikan juga akan berkembang seiring berjalannya waktu. Guru semakin mengandalkan tes yang diselenggarakan secara online melalui perangkat dengan aplikasi pendukung, seperti situs pengujian, untuk membuat penilaian lebih mudah dan cepat.
Terlintas dalam benak saya bahwa penipuan berikut mungkin terjadi. B. Menyontek saat ujian. Anda bisa mencari jawabannya di berbagai website, termasuk penggunaan kecerdasan buatan. Selain itu, pengawas ujian tidak berusaha meminimalkan kemungkinan terjadinya kecurangan. Siswa sepertinya diberi kebebasan untuk menyontek dimana saja.
Perkembangan teknologi yang pesat tentu membawa dampak positif dan negatif, namun nyatanya kembali lagi kepada penggunanya. Teknologi jika dimanfaatkan dengan baik akan selalu memberikan dampak positif, begitu pula sebaliknya.
Ujian online dapat mengurangi limbah kertas, namun Kode Etik juga harus dipatuhi dengan ketat untuk menjamin integritas siswa selama ujian. Paling tidak, waspadai masalah-masalah umum yang terjadi saat ujian, seperti menyontek.
Soal-soal ini memperketat aturan yang ditetapkan untuk ujian, seperti memberikan lebih banyak dukungan kepada siswa ketika menangani soal-soal ujian dan menganalisis efektivitas aplikasi ujian dan situs web yang digunakan. Ini akan membantu mencegah kecurangan dalam ujian.
Menurut saya, ujian berbasis komputer akan lebih efisien jika sekolah mempunyai fasilitas tersebut. Jika tidak, lebih baik menggunakan ujian kertas seperti biasa. Mengikuti ujian online dengan menggunakan gawai memberikan kebebasan kepada siswa untuk menyontek dari berbagai sumber di internet.
Oleh karena itu, Menyontek merupakan kecurangan dalam ujian sekolah yang harus dihentikan, Kegiatan TersebutHarus Dihentikan, Supaya Anak Muda Tidak Menjadi Bodoh. agar hal seperti ini tidak terjadi lagi. Mulailah menanamkan nilai kejujuran pada karakter siswa