MAYORITAS.COM – Pesawat Voepass tenggelam 17.000 kaki dalam satu menit sebelum akhirnya jatuh di Sao Paulo, Brasil.
berdasarkan data pelacakan penerbangan, pesawat ATR 72-500 mengalami turbulensi di ketinggian 17.000 kaki pada pukul 13.21 WIB.
Pada saat itu, pesawat diperkirakan akan turun sekitar 250 kaki dalam 10 detik, kemudian naik sekitar 400 kaki dalam delapan detik.
Delapan detik kemudian, pesawat kehilangan sinyal di ketinggian di bawah 2.000 kaki. Lalu, dalam waktu sekitar satu menit, pesawat terlihat turun dengan cepat, sekitar 17.000 kaki hanya dalam waktu satu menit. Transmisi data terakhir dari pesawat terjadi pada pukul 13:22 waktu setempat, menurut Flightradar24.
Belum diketahui apa penyebab turbulensi dan jatuhnya pesawat Voepass. Pihak berwenang masih menyelidikinya.
“Masih belum ada konfirmasi mengenai bagaimana kecelakaan itu terjadi atau situasi terkini para penumpang di dalamnya,” demikian pernyataan dari maskapai Voepass.
Pesawat maskapai nasional Voepass jatuh di negara bagian Sao Paulo, Brasil, menewaskan seluruh penumpang dan awak pada Jumat (9 Agustus). 62 orang kehilangan nyawa dalam kecelakaan itu.
Pesawat bernomor penerbangan 2283 itu jatuh di kota Vinhedo, Sao Paulo, saat terbang dari Cascavel di negara bagian selatan Parana menuju Bandara Internasional Guarulhos di Sao Paulo.
Beberapa video yang viral di media sosial memperlihatkan pesawat berputar di langit sebelum menyentuh tanah.
Suara dentuman keras terdengar saat pesawat menyentuh tanah, disusul kepulan asap hitam tebal.
Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva menetapkan hari berkabung setelah 61 orang tewas dalam kecelakaan pesawat di negara bagian Sao Paulo pada Jumat (9/8). Dalam pesannya kepada X, Lula mengatakan masa berkabung nasional akan berlangsung selama tiga hari.
Gubernur negara bagian São Paulo Tarcísio de Freitas dan Balai Kota Vinhedo juga mengumumkan masa berkabung selama tiga hari untuk menghormati para korban kecelakaan,
Pesawat maskapai nasional Voepass jatuh di negara bagian Sao Paulo, Brasil, menewaskan seluruh penumpang dan awak pada Jumat (9/8). 61 orang kehilangan nyawa dalam kecelakaan itu.
Pesawat bernomor penerbangan 2283 itu jatuh di kawasan pemukiman di kota Vinhedo, Sao Paulo, saat terbang dari Cascavel, di negara bagian selatan Parana, menuju Bandara Internasional Guarulhos di Sao Paulo. Tidak ada warga yang kehilangan nyawa akibat kecelakaan pesawat tersebut.
Beberapa video yang viral di media sosial memperlihatkan pesawat berputar di langit sebelum menyentuh tanah.
Suara benturan keras terdengar saat pesawat jatuh. Kepulan asap hitam tebal muncul di samping kecelakaan.
Menurut data pelacakan penerbangan dari Flightradar24, jet ATR 72-500 jatuh bebas 17.000 kaki dalam satu menit sebelum akhirnya jatuh. Belum diketahui apa penyebab turbulensi dan jatuhnya pesawat Voepass. Pihak berwenang masih menyelidikinya.
Namun menurut Flightradar24, kondisi cuaca di sekitar lokasi kecelakaan saat itu mengindikasikan adanya badai petir dan es.
Pihak berwenang sejauh ini telah menemukan kotak hitam pesawat di lokasi jatuhnya pesawat.