MAYORITAS.COM – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat utang pemerintah sebesar Rp 8.444,87 triliun hingga akhir Juni 2024. Angka tersebut meningkat Rp91,85 triliun dari bulan sebelumnya menjadi Rp 8.353,2 triliun.
Berdasarkan buku KiTa-APBN edisi Juli 2024 yang dikutip Selasa (30 Juli), rasio utang hingga Setengah tahun Pertama ini sebesar 39,13% terhadap produk domestik bruto (PDB).
“Pemerintah mengelola utang secara prudent dan terukur untuk mencapai portofolio utang yang optimal dan mendukung pengembangan pasar keuangan dalam negeri,” tulis KiTa APBN.
Berdasarkan rasio tersebut, sebanyak 87,85 persen atau Rp7.418,76 triliun utang tersebut berasal dari obligasi negara (SBN) dan 12,15 persen atau Rp1.026,11 triliun berasal dari pinjaman.
Rincian utang SBN terdiri dari SBN dalam negeri senilai Rp5.967,7 triliun yang terbagi atas Surat Utang Negara (SUN) senilai Rp4.732,71 triliun dan SBN Syariah senilai Rp1.234,99 triliun.
Berikutnya, SBN atau utang Mata Uang Asing sebesar Rp1.451,07 triliun yang terbagi atas SUN Rp1.091,63 triliun dan SBN Syariah Rp359,44 triliun.
Selain itu, utang tersebut terdiri dari pinjaman dalam negeri sebesar Rp 38,1 triliun dan pinjaman luar negeri sebesar Rp 988,1 triliun.