MAYORITAS.COM – Pemerintah AS telah mengeluarkan peringatan terbarunya kepada Iran agar tidak mengirimkan rudal balistik ke Rusia yang sedang berperang dengan Ukraina. Washington menegaskan pengerahan rudal tersebut akan memicu respons “keras” dari Amerika Serikat dan mempersulit upaya Teheran untuk memperbaiki hubungan.
Seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (13 Agustus 2024), juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Vedant Patel, mengungkapkan bahwa Washington telah berkomunikasi dengan sekutunya di Eropa mengenai laporan bahwa Iran “berencana mengirim ratusan rudal balistik. ke Rusia”.
“Kami siap mengeluarkan respons yang cepat dan kuat jika Iran melanjutkan transfer rudal balistik, yang kami yakini akan mewakili peningkatan dramatis dalam dukungan Iran terhadap perang agresi Rusia melawan Rusia “Ukraina,” kata Patel dalam sebuah pernyataan.
Rusia telah beralih ke negara-negara yang terkena sanksi internasional, termasuk Iran dan Korea Utara (Korut), untuk mendapatkan peralatan militer guna mendukung operasinya di wilayah Ukraina.
Amerika Serikat telah menjatuhkan sanksi terhadap pemasok drone Iran, atau kendaraan udara tak berawak (UAV), di Rusia.
“Para pejabat Iran juga terus menyangkal bahwa mereka memasok drone ke Rusia, meskipun jelas bagi dunia bahwa Rusia telah menggunakan drone ini dalam serangan yang tak henti-hentinya terhadap penduduk sipil di Ukraina dan terhadap infrastruktur sipil,” kata Patel dalam pernyataannya.
Dia mencatat bahwa Presiden Iran Masoud Pezeshkian, yang dianggap reformis di kalangan arus utama, hidup dengan harapan untuk meningkatkan hubungan dengan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa.
“Penipuan ini hanyalah pengingat terbaru bagi masyarakat internasional bahwa rezim Iran tidak memiliki kredibilitas,” kata Patel.