MAYORITAS.COM – Mengonsumsi yang manis-manis pasti terasa lebih enak dan membuat Anda merasa lebih baik. Namun, mengonsumsi lebih banyak gula daripada jumlah harian yang disarankan dapat berdampak negatif pada tubuh Anda. Merujuk Keputusan Menteri Kesehatan
(Permenkes), asupan gula harian yang dianjurkan adalah 50 gram gula pasir atau kurang lebih 4 sendok makan per hari.
Mengkonsumsi gula lebih banyak dari asupan harian yang dianjurkan dapat menyebabkan peningkatan kadar gula dalam tubuh. Hal ini meningkatkan risiko diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit kardiovaskular.
Oleh karena itu, penting untuk mewaspadai tanda-tanda kelebihan gula dalam tubuh. Lalu apa saja tanda-tanda tubuh Anda kelebihan gula? Berikut penjelasannya.
1. Sering sakit kepala dan penglihatan kabur
Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan lensa mata bocor dan membengkak.
Pembengkakan lensa kristalin diklaim dapat mengubah bentuknya sehingga menyebabkan penglihatan menjadi kabur atau tidak fokus. Selain itu, pasien dengan kadar gula darah tinggi sering mengalami sakit kepala.
2. Sering lelah
Sering lelah menandakan kadar gula darah dalam tubuh tidak terkontrol.
“Sederhananya, jika tubuh Anda tidak memproses insulin dengan benar, atau jika Anda tidak memiliki cukup insulin, gula akan tetap berada di dalam darah Anda dan tidak masuk ke dalam sel Anda untuk digunakan sebagai energi,” kata Zanini memberi tahu.
3. Orang yang mudah lapar namun berat badannya turun
Orang dengan gula darah tinggi cenderung sering mengalami rasa lapar dan bulimia. Namun, catatan dari Klinik Cleveland menunjukkan bahwa orang dengan kadar gula darah tinggi mengalami penurunan berat badan lebih banyak secara signifikan, meskipun mereka makan lebih banyak.
“Ini karena tubuh Anda tidak mendapatkan energi dari sumber yang dibutuhkannya. Jadi energi tersebut masuk ke otot dan lemak Anda,” jelas ahli gizi Lori Zanini.
“Penurunan berat badan yang tidak sehat terjadi ketika tubuh mulai memecah otot dan lemak untuk menghasilkan energi,” tambahnya.
Selain perubahan berat badan dan nafsu makan, penderita gula darah tinggi sering mengalami kelemahan otot dan rentan sering terjatuh.
4. Sering haus dan sering buang air kecil
Sering haus dan sering buang air kecil adalah salah satu tanda paling umum bahwa tubuh Anda memiliki terlalu banyak gula. Menurut majalah Everyday Health, terlalu sering buang air kecil berarti ginjal Anda “bekerja terlalu keras” untuk membuang kelebihan glukosa.
5. Gusi Berdarah
Penyakit periodontal merupakan salah satu komplikasi diabetes yang membuat diabetes sulit dikendalikan. Hal ini karena respons tubuh terhadap infeksi adalah melepaskan lebih banyak glukosa ke dalam aliran darah.
Ketika kadar gula darah meningkat, kandungan glukosa dalam air liur juga meningkat. Semakin banyak glukosa yang ada, semakin banyak makanan dan bakteri di mulut Anda yang bergabung membentuk plak dan menyebabkan penyakit periodontal.
Jika tidak diobati, penyakit ini bisa berkembang menjadi periodontitis, yang bisa menyebabkan gusi terpisah dari gigi, menyebabkan nanah, ulserasi, bahkan gigi tanggal, menurut Mayo Clinic.
6. Kaki dan tangan sering terasa kesemutan
Kadar gula darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan saraf dan neuropati diabetik.
Menurut Everyday Health, neuropati diabetik menimbulkan gejala berupa kesemutan dan mati rasa pada kaki dan tangan.
Orang dengan kadar gula darah tinggi mungkin mengalami nyeri pada kaki dan tangan, terutama pada malam hari.
7. Perubahan Kulit
Menurut American Diabetes Association (ADA), penderita diabetes umumnya memiliki kutil di kulitnya. Selain itu, beberapa area kulit terutama leher, tangan, ketiak, dan wajah juga menebal dan menggelap.
Zanini mengatakan perubahan kulit ini bisa menjadi tanda resistensi insulin dan memperingatkan kenaikan kadar gula darah.
8. Infeksi Jamur Umum
Menurut ADA, kadar gula darah yang tinggi dapat membuat penderita diabetes lebih rentan terhadap infeksi jamur genital yang disebabkan oleh Candida albicans.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), gejala infeksi jamur pada wanita umumnya meliputi vagina gatal, kemerahan atau nyeri, nyeri saat berhubungan intim, nyeri saat buang air kecil, dan keputihan masu yang sangat kental.
Infeksi jamur sering terjadi pada orang tanpa diabetes, namun peningkatan kadar gula darah meningkatkan risiko terkena penyakit tersebut.
“Ragi memakan glukosa, jadi ketika kadar gula darah tinggi, ada lebih banyak glukosa di saluran kemih,” jelas ahli endokrinologi di Memorial Care South County Kidney and Endocrine Center di Rail Bandukwara.
9. Luka pada kulit yang sulit disembuhkan
Akibat luka NIDDK. Luka; oleh karena itu, memar sembuh lebih lambat atau kurang mudah pada pasien dengan kadar gula darah tinggi. Hal ini karena ketika saraf rusak akibat diabetes, sirkulasi darah menjadi buruk, dan kurangnya aliran darah dapat memperlambat penyembuhan luka.
Dalam beberapa kasus, luka kecil pada penderita diabetes mungkin lebih rentan terhadap infeksi. Oleh karena itu, cedera ringan tersebut dapat meningkatkan risiko amputasi kaki.
Oleh Karena itu, sebaiknya kita mulai jalani Pola Gaya Hidup Sehat, dan mengurangi Makan-makanan Manis.