MAYORITAS.COM – Penciptanya mengakui film animasi Indonesia Ajisaka: Raja dan Bunga Kehidupan mengalami perubahan di Hollywood untuk menyesuaikan selera global. Film ini sedang dalam proses dubbing dan pasca produksi.
Sutradara dan penulis skenario Ajisaka M Suyanto awalnya mengakui bahwa animasi tersebut merupakan adaptasi dari karakter video game Jepang, Final Fantasy. Namun, selama pasca produksi, desain karakter diubah menjadi Flynn Rider di Tangled.
“Model seperti ini [Final Fantasy] bagus banget, itu seni, tapi bukan pasar global,” kata Suyanto yang juga Rektor Universitas Amikom Yogyakarta, Selasa (6 Agutstus).
“Jadi pasar Asia sudah berubah menjadi pasar global. Ini masalah pasar yang harus diterima di dunia,” imbuhnya.
Suyanto mengatakan, penulisan dan pengarahan naskah sepenuhnya dilakukan oleh dirinya. Sedangkan produksi animasinya sejak awal dilakukan oleh MSV Studio di bawah supervisi Amikom.
Hingga film Ajisaka memasuki tahap pasca produksi yang ditangani Paramount Pictures, Suyanto memastikan tidak ada seorang pun yang diperbolehkan mengubah desain karakter maupun cerita.
Suyanto tetap mempertahankan unsur budaya Timur dalam filmnya, termasuk keharusan tidak boleh ada darah, seks, dan narkoba dalam adegan apa pun sebelum bekerja sama untuk dubbing. “Kita bahkan tidak boleh mengubah mulut. Jadi bahasa kita dengan mulut [gerakan bibir] tetap sama, tapi kita berbicara dengan cara Amerika. Tapi [Hollywood] menghormati etika,” kata Suyanto.
Sejumlah proyek MSV Studio lain yang berkolaborasi dengan Hollywood juga disebut-sebut tetap mempertahankan prinsip oriental tersebut, seperti Golden Snail yang dikenal dengan nama Keong Mas. Bahkan Keong Emas sepenuhnya beradaptasi dengan selera pasar global. “Tapi inti ceritanya tetap pada kita, tidak bisa diubah. Tidak mau berubah juga, tapi memberi (saran) agar lebih bisa diterima masyarakat Amerika,” kata Suyanto.
“Kita patut berbangga karena cerita daerah adalah cerita yang luar biasa dan bisa mendunia jika dibersihkan dengan baik. Kalau cerita dan nilai budaya Indonesia luar biasa,” lanjutnya.
Ajisaka sudah memasuki tahap praproduksi dan menargetkan Jessica Darrwo, Ryan Potter, dan Pierce Brosnan untuk mengisi suara animasinya. Ajisaka: Raja dan Bunga Kehidupan mengisahkan zaman dahulu kala ketika dunia hanya dihuni oleh tiga ras: manusia, Raksha alias raksasa, dan Vidya atau malaikat setengah manusia.
Raksha berkuasa atas populasi manusia yang diperbudak, dan raja Raksha berharap untuk mencegah ramalan kuno yang menyerukan munculnya pemimpin manusia yang akan mengakhiri pemerintahannya.
Namun nyatanya, pemimpin manusia yang dimaksud, Ajisaka, telah muncul dan berencana mengakhiri pemerintahan brutal raja Raksha dengan bantuan Vidya.
Film Ajisaka disutradarai oleh M Suyanto, Aryanto Yuniawan dan Marco Basalmo. Basalmo adalah penulis drama pertama The Brave. M Suyanto adalah penulis animasi Battle of Surabaya (10 November).
Film Ajisaka juga disuarakan oleh Lucy Liu, John Cusack dan Ana Gasteyer. Soundtrack film yang diperkirakan akan tayang di layar lebar pada akhir tahun 2024 ini akan dibawakan oleh finalis America’s Got Talent 2023 Putri Ariani.